3/14/19

Ketaatan Berbuah Manis

Judul : Hafidz Rumahan Penulis : Neny Suswati Penerbit : Aura Publishing Cetakan : Pertama, Februari 2019 Tebal : 200 Halaman ISBN 978 – 623 – 211 – 033 – 5 Pendidikan menjadi hal yang utama bagi setiap keluarga. Metode pendidikan yang dipilih setiap keluarga pasti berbeda-beda. Masing-masing mempunyai ciri khasnya. Bahkan tidak semua keluarga memilih untuk mendidik anaknya di rumah. Apalagi pendidikan yang mengedepankan ilmu agama. Hanya orang tua yang mempunyai keyakinan teguh dan iman yang kuat. Orang tua yang akan mendidik anaknya dengan ilmu agama. Seperti Ustadz Abdurohim bersama istrinya yang mengedepankan ilmu agama untuk mengawali pendidikan anaknya. Diawali dengan kisah Ustadz Abdurohim yang dulunya bernama Ramlan Dalimunthe (Hal 1-3). Kemudian dilanjutkan dengan perjodohan antara Ramlan Dalimunthe dan Sri Maharani Hasibuan. Walau awalnya Sri Maharani menolak lamaran tersebut namun pernikahan tak bisa dielakan. Singkat cerita mereka pindah ke Pulau Nias. Tempat Ramlan mencari nafkah sebagai guru SMP. Datangnya hidayah memang tidak ada yang bisa menduga. Awalnya Ramlan sering menghindar jika diminta menjadi imam shalat. Maklum shalat saja sekali-sekali masih ada yang ditinggalkan. Suatu hari ada rombongan Jaulah datang ke masjid dekat rumah Ramlan. Qodarallah, Ramlan tergerak hatinya untuk shalat jamaah di Masjid dan mengikuti taklim. (Hal 10). Lambat laun terjadi perubahaan yang luar biasa di keluarga Ramlan yang sekarang akrab dipanggil Abdurohim. Beliau dan istri (Siti Hajar) taat akan perintah Allah SWT. Taat tanpa tapi. Walaupun dipandang masyarakat pada umumnya, keluarga ini dianggap aneh. Padahal Abdurohim dan istri hanya menjalani ketaatan (36). Abdurohim dan Siti Hajar mendidik anak dengan meneladani para sahabat nabi (Hal 56). Mendidik anak menjadi Hafidz sejak dini bukanlah tanpa tantangan. Siti Hajar sangat teguh dan disiplin saat mendidik anak menghafal Al Quran. Naluri anak memang bermain. Terkadang bermain menjadi motivasi agar anak segera menyelesaikan hafalannya (74). Pasangan suami istri ini juga menerapkan metode 0 – 3 – 7 – 10 (107). Buku ini sangat menginspirasi sekali. Bisa dibaca sekali duduk karena bahasanya yang mengalir. Buku yang mengulas keluarga Abdurohim dan Siti Hajar menyadarkan kita akan satu hal. Kesederhanaan tidak menghalangi niat kita untuk mendidik anak menjadi Hafidz dan Hafidzoh. Buku ini cocok bagi keluarga yang ingin mendidik anaknya menghafal Al Quran. Tantangan mendidik anak menghafal Al Quran juga dijelaskan di buku ini. Penulis buku Hafidz Rumahan, Neni Suswati sangat apik mengemasnya dengan bahasa yang ringan.

No comments:

Post a Comment